Rabu, 02 Juli 2014

[FF] Agreement PART 2/?



Author : Littemoonc
Genre: Romance, Married Life.
Rate: PG 15+
Length: Series
Cast:
~Cho Kyuhyun
~Shin Hyein
~Park Nara
~Lee Donghae
~Lee Hyukjae
~Yang Yoseob
~Cho’s Family

Disclamer: FF ini murni hasil imajinasiku yg tiba-tiba aja muncul. Daripada ngambur gak jelas mending berbagi imajinasi :D. kalau ada typo harap maklum ya, typo itu manusiawi. Don’t copy copy! Don’t bash!

Hai yo wuss up wkwk. saya datang lagi membawa kelanjutan FF ajaib bin ngebosanin ini. kyakkyak. hampir setahun ni ff terbengkalai, padahal ff nya sudah ada loh, tapi sayanya aja yg malas publish hehe. makasih kalau ada yang nungguin. makasih, ya walaupun kalau diliat sih gabakal ada yg nungguin huff


ini link sebelumnya : Part 1


Apa untuk mencintai seseorang itu sesulit ini? Apa aku tidak bisa untuk sekedar mencintainya. Tapi mengapa saat aku sudah mulai mencintainya, mengapa semuanya terasa sesakit ini. Terlalu sakit bagiku, karena dia perlahan-lahan mulai berubah –Kyuhyun-
Apa mencintaimu itu sebuah kesalahan? Walaupun sakit, tapi aku tetap menerima semua ini. Aku mencintaimu, karena itu aku bertahan sampai akhir. Tapi jika itu membuatmu tidak bahagia, maka aku siap melepasmu. –Kim Hyein-

_______________


“Seonbae, sekali lagi terima kasih atas bantuanmu hari ini. Kau telah menyelamatkanku. Em.. apa ada yang bisa aku bantu sebagai balas budiku? Mungkin aku memang tidak bisa membay---.” Belum sempat Hyein melanjutkan tawarannya, Kyuhyun segera menyambar. Ingin memberitahu apa yang daritadi dia rencanakan.

“Kau, bisakah kau jadi pacarku?” 


-THE STORY IS BEGIN- 
Aku masih tidak percaya semua ini! terasa seperti mimpi


Kyuhyun kaget sendiri mendengar ucapannya itu. Bagaimana mungkin dia mengucapkannya seperti itu. Hyein bisa saja salah paham. Benar, perkataan Kyuhyun tadi sontak membuat Hyein yang daritadi menunduk dan enggan menatap wajahnya, segera menoleh melihat Kyuhyun dengan wajah penuh tanda tanya(?)

“Ah.. ani, ani.. maksudku sebagai balas budimu, bisakah kau berpura-pura mnjadi pacarku? Aku harap kau tidak menolak” perkataan Kyuhyun tadi lebih terdengar sepeti paksaan diakhirnya.
“Maksud seonabe? Kenapa aku?” Tanya Hyein tak percaya. Kenapa Kyuhyun memilih dia untuk berpura-pura jadi pacarnya. Padahal banyak sekali penggemar Kyuhyun yang pasti mau menjadi pacar kyuhyun.
“Karena kau satu-satunya yang akan melakukan itu tanpa meminta balasan. Bukan begitu?” Ucap Kyuhyun kali ini lebih santai, namun tetap saja tidak jauh dari kesan datar dan dinginnya.
“Kau pasti berpikir, kenapa aku tidak memilih gadis-gadis diluar sana yang dari segi penampilan sangat jelas bahwa lebih menarik daripadamu” lanjutnya dengan menatap Hyein dari bawah sampai atas. Iya, itu memang yang ingin Hyein tanyakan. Tapi kenapa Kyuhyun ahrus berkata dengan cara seperti itu. Tedengar seperti merendahkan.
“Aku tidak memilih mereka, karena mereka ingin berpura-pura menjadi pacarku jika aku mencium mereka. Dan itu tidak akan aku dapatkan darimu mengingat apa yang telah aku berikan kepadamu. Bukan begitu emm.. Hyein-ssi?”
Bingo!! Dugaan Hyein tepat. Pasti ada sesuatu yang diinginkan oleh gadis-gadis itu yang merugikan Kyuhyun dan tidak bisa diminta oleh Hyein.

Hyein sebenarnya sangat ingin menjadi pacar kyuhyun walau dalam artian hanya ‘pacar bohongan’ tapi Hyein bukan gadis ceroboh yang berpikiran pendek. Hyein masih diam memikirkan bagaimana kalau nanti seluruh universitas tahu bahwa dia dan Kyuhyun pacaran, lalu dia dibenci oleh penggemar Kyuhyun yang sangat mengerikan, dia dibully disana-sini oleh seonbaenya yang menyukai Kyuhyun, dia dikatakan tidak pantas dengan Kyuhyun karena dia kampungan dan tidak punya teman.

Kyuhyun yang melihat ekpresi wajah Hyein langsung saja tahu apa yang Hyein pikirkan. Kyuhyun tidak menyangka pikiran gadis itu sangat mudah ditebak.
“Aku tidak akan membiarkan seseorangpun mengganggumu dan berbuat sesuatu yang buruk kepadamu. Aku akan bertanggung jawab atas keselamatanmu. Jadi aku mohon, terimalah tawaranku?” perkataan Kyuhyun itu membuyarkan pikiran Hyein. Apa karena IQ nya yang sangat tinggi Kyuhyun jadi bisa membaca pkiran orang lain? Pikir Hyein.
“Baiklah, seonbae. Aku akan mencobanya.” Jawab Hyein ragu.
“Oke, terima kasih kalau begitu. Kau bisa pergi.”
huh, aku tahu ini ruanganmu. Tapi bisakah kau tidak mengusir. Aku juga baru akan berpamitan pergi. Dasar” umpat Hyein dalam hati lagi. Berbicara dengan Kyuhyun membuatnya sering mengumpat. Kyuhyun menyadari perubahan mimik wajah Hyein saat mendengar perkataannya bertanya.
“Kau kenapa? Tidak pergi?”
“Ah, ne, ne.. seonbae. Annyeonghigeseyo”



---
Esoknya, seperti biasa Hyein yang gemar menghabiskan waktunya ditaman, dibawah pohon yang sangat rindang sedang membaca buku. 
Lihat, Kyuhyun dia sudah datang..” teriak gadis yang berdiri tak jauh dari tempat Hyein.
Rusuh lagi rusuh lagi. Pikir Hyein dalam hati.
Hyein masih tetap fokus membaca bukul tebal dihadapannya. Drtt drtt drtt.. hingga ponselnya berbunyi.
“yeoboseyo? Nuguseyo?” Hyein langsung menanyakan siapa yang sedang menelponnya. Jarang sekali ada nomor baru yang langsung meneleponnya.
“Aku tunggu kau didepan kelasmu jam 1 siang” ucap sipenelpon tanpa menjawab pertanyaan Hyein.
Mendengar suara khas itu Hyein langsung tahu bahwa itu adalah Kyuhyun. Suara beratnya dengan nada datar dan dingin. Bukankah Kyuhyun berada didekat sisni. Dia baru saja memasuki kawasan taman. Hyein segera mengalihkan pandangannya ke taman, mencari sosok Kyuhyun. Dan dia berhasil melihat Kyuhyun berjalan dengan telepon ditelinganya. Saat Hyein menatap Kyuhyun, tiba-tiba saja pandangan mereka bertemu dan Hyein mengangguk kepada Kyuhyun. Lalu terdengar bunyi.. Tuttttt Tutttt Tuttt. Kyuhyun menutup teleponnya secara sepihak tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“Dasar tidak punya etika” lagi-lagi Hyein mengata-ngatai Kyuhyun.


---

“Hey Kyu.. ayo kita berburu pacar lagi. Waktumu tinggal hari ini” teriak Eunhyuk saat Kyuhyun memasuki ruangan mereka.
“Ani. Kita hentikan saja. Aku seudah mendapatkannya.”
“Mwoo??” pekik Donghae dan Eunhyuk bersamaan. Sejak kapan Kyuhyun mendapatkannya?
“Siapa dia Kyu, apa kau akan merelakan ciuman pertamamu?” tanya donghae.
“Seseorang yang kalian tidak kenal dan aku tidak akan kehilangan ciuman pertamaku” ucap Kyuhyun dengan senyum kemenangan. Eunhyuk merasa ada yang aneh dengan gadis yang menjadi pacar bohongan Kyuhyun. Apa gadis itu normal?
“Apa dia cantik Kyu?” Tanya Eunhyuk lagi. Kyuhyun menimang pertanyaan Eunhyuk. Cantik? Apa gadis itu cantik? Dia bhakan tidak menarik sedikitpun. Kalau kedua sahabatnya sampai tahu bahwa gadis yang Kyuhyun pacari adalah si kampungan yang selalu jadi bahan lelucon anak sekampus, mau ditaruh dimana harga diri Kyuhyun sebagai cowok paling populer. Donghae yang sedari tadi mengamati sikap Kyuhyun mulai curiga.
“Kyu, kau baik-baik saja?”
“Ah, dia tentu saja dia cantik. Dia gadis paling cantik dikampus kita.” Jawab Kyuhyun penuh keyakinan. Aku berharap ada keajaiban yang membuatnya menjadi cantik seketika. Pikir Kyuhyun membayangkan wajah dan penampilan Hyein.
“Kalau begitu, perkenalkan kami padanya Kyuhyun-ah” pinta Eunhyuk dengan menunjukkan gummy smilenya.
“Tidak bisa. Aku tdak mau kalian jadi suka padanya” tolak Kyuhyun sebenarnya itu hanya alasan kosong. Tentu saja tidak bisa sekarang mengingat penampilan Hyein yang sangat tidak enak dipandang mata.
“Dasar pelit. Lihat saja aku akan mencari tahu sendiri.”


-Kyuhyun POV-

Sudah pukul 12 siang. Aku baru saja selesai menerima mata kuliah. Masih ada sekitar 1 jam lagi untuk menunggu gadis itu keluar. Tadinya aku mengajaknya bertemu untuk mengurus surat perjanjian atas hubungan kami tapi mengingat apa yang telah kukatakan pada Donghae dan Eunhyuk tadi.. Dia tentu saja dia cantik. Dia gadis paling cantik dikampus kita.. aku yang berharap kejadian akan datang padanya, lebih ingin membuat keajaiban itu sendiri sebelum terlambat. Oke Kyuhyun gunakan otak briliant mu. Ubah gadis itu menjadi cantik sebelum kau mempermalukan dirimu sendiri.

“Oh, kau sudah lama menunggu?”
Pemikiranku akan membuat keajaiban itu buyar saat terdengar suara dari sampingku.
“Sekarang kau ikut aku.” Suruhku pada gadis ini. Terlihat ia akan melontarkan pertanyaan namun segera kulanjutkan bicaraku.
“Jangan bertanya dan jangan menolak. Ikuti saja apa yang kukatakan”
“Tapi bisakah kau berjalan sedikit jauh dariku. Orang-orang menatapku aneh. Aku takut” bisik Hyein kepadaku.
Ah iya aku lupa. Disini aku masih berstatus laki-laki nomor satu dikampus. Jelas saja orang-orang menatap aneh gadis itu. Gadis yang berjalan didekatku. Gadis kampungan dan laki-laki populer jalan berdekatan. Bukankah itu pemandangan yang sangat kontras? Segera mungkin aku berjalan lebih cepat mendahului gadis itu. Kasihan juga dia mendapat tatapan membunuh dari para penggemarku diujung koridor. *Kyuhyun narsis sumpah-_-*

Kami sampai didepan audy hitamku. Aku segera masuk dan dia masih saja diam disamping. Apa-apaan dia. Apa dia tidak pernah menaiki mobil seperti ini? Malang sekali nasibmu nak.

“Hey, aku tahu mobil ini sangat keren dimatamu. Cepat masuk sebelum ada orang yang melihatmu” panggilku santai mengajaknya segera masuk kedalam mobilku.
“Ah nee..”
“Apapun yang aku lakukan padamu hari ini aku harap kau mau menerimanya. Ini demi kebaikan kita berdua. Dalam urusan ini aku rasa kita akan sama-sama untung.” Aku mulai membuka pembicaraan saaat mobilku sudah melaju meninggalkan kawasan kampus.
“Mak, maksud seonbae?” tanya gdis itu terbata-bata
“Maksudku, kau ikuti saja apa yang harus kau lakukan. Ini tidak akan merugikanmu. Ah sudah sampai sekarang turun” suruhku lalu segera memasuki pusat perbelanjaan.

-Kyuhyun POV end-


-Hyein POV-
Aku masih mengikutinya dari belakang. Berjalan sedikit lebih lambat dari dia. Agar tercipta sekit jarak diantara kami. Hingga kami sampai didepan audy hitamnya.


“Hey, aku tahu mobil ini sangat keren dimatamu. Cepat masuk sebelum ada orang yang melihatmu” panggilnya santai. Mengajakku masuk kebilnya. Namun perkataannya itu lebih terdengar seperti mengejek daripada mengajak.
“Ah nee..”
“Apapun yang aku lakukan padamu hari ini aku harap kau mau menerimanya. Ini demi kebaikan kita berdua. Dalam urusan ini aku rasa kita akan sama-sama untung.” Dia mulai membuka pembicaraan saaat mobilnya sudah melaju meninggalkan kawasan kampus.
Apa maksudnya? Dia mau memperlakukan aku seenaknya? Bagimana ini?
“Mak, maksud seonbae?” tanyaku itu terbata-bata. Takut dia akan berbuat macam-macam.
“Maksudku, kau ikuti saja apa yang harus kau lakukan. Ini tidak akan merugikanmu. Ah sudah sampai sekarang turun” suruhnya lalu segera memasuki pusat perbelanjaan. Ah, aku rasa aku tahu kearah mana pembicaraan kami tadi.

---

Woahh. Selama aku hidup disini, ini pertama kalinya aku memasuki tempat ini. Ternyata tempat ini memang sangat cocok untuk orang-orang seperti Kyuhyun. Orang-orang kaya bisa menghamburkan uang seenaknya.
Kyuhyun membawaku masuk kedaerah pakaian wanita. Kami disambut sangat hormat dengan para karyawan disana. Benar-benar seperti adegan difilm-film. Kyuhyun meninggalkanku didekat deretan baju. Sementara Kyuhyun berbicara dengan salah satu karyawan yang ada disitu, aku iseng melihat-lihat baju yang ada didekatku. Aku lalu melihat label harga baju itu dan menggelengkan kepalaku beberapa kali berharap aku salah lihat ada berapa angka nol nya. Dan setelah aku perhatikan betul-betul angka nol itu tidak berkurang. Seketika itu juga aku menjauh dari baju itu dan menabrak seseorang.
Dukk. Aku berbalik dan melihat Kyuhyun berada dibelakangku. Kenapa wajahnya makin tambah datar . pikirku
“Kau ikuti karyawan itu, dan em.. coba kau pakai ini” suruh Kyuhyun padaku dan memberikan baju yang tadi aku pegang. Aku hanya mengangguk dan masuk keruang ganti.
“Tidak cocok. Ganti” Ujarnya saat melihatku keluar memakai dress yang dipilihkannya tadi. “Coba yang ini.”

“Terlalu mencolok, ganti” Suruhnya lagi padaku. Dan aku hanya menuruti apa katanya.

“Aku tidak suka, coba yang lain” Mwoyaa? Kalau tidak suka kenapa kau suruh aku pakai. Dasarr. Kesalku. Entah ini sudah berapa kali aku keluar masuk ruang ganti. Sebenarnya seperti apa sih selera Kyuhyun. Menyusahkan. Kalau begini terus, aku menyesal menerima tawarannya itu.

“Ini yang terakhir. Kalau masih tidak bagus kita pergi dari sini.” Ucapnya sekenanya. Mukanya terlihat lebih datar dari biasanya. Dan itu membuatku takut.
“Ayo pergi dari sini.” Kyuhyun segera menarik tanganku saat aku baru keluar dari ruang ganti. Dia segera menaiki mobil dan melaju entah kemana lagi. Tunggu dulu, Kyuhyun tidak membayar baju ini?
“Anu, seonbae. kau tidak lupa membayar baju ini?” tanyaku hati-hati
Kyuhyun tersenyum pelit
“Untuk apa aku membayar kalau tempat itu punyaku?” tanyanya balik tanpa menjawab pertanyaanku. Walaupun itu sebuah pertanyaan, namun itu cukup memberi jawaban atas apa yang kutanyakan tadi. Kami terdiam lama hingga aku bertanya lagi
“Seonbae, kita mau kemana?”
“Salon”
“Oh..”
“Seon- “ Aku ingin bertanya lagi namun terpotong oleh omongan Kyuhyun
“Ternyata kau lebih ribut tidak seperti yang kubayangkan” Kritik Kyuhyun padaku. Aku hanya menunduk dan tidak berniat untuk bicara lagi.

-Hyein POV End-


Sekarang Kyuhyun dan Hyein berada dalam sebuah salon. Kata salon untuk tempat ini sungguhlah tidak tepat. Bayangkan saja apa ada salon yang memiliki 7 lantai dalam gedungnya. Sungguh yang mempunyai salon ini sangat serakah.

Kyuhyun menyuruh Hyein untuk duduk. Sementara Kyuhyun seperti biasa pergi untuk memberitahu pelayan yang ada disalon ini. Melihat Kyuhyun yang berbicara dengan sangat santai kepada pelayan disini dan juga respon yang diberikan pada Kyuhyun, Hyein sempat berpikir jangan-jangan salon ini juga punya Kyuhyun?-_-

Kyuhyun meninggalkan Hyein sendirian. Entah kemana perginya. Bahkan Hyein yang daritadi mengedarkan pandangannya keseluruh ruang dilantai satu ini tidak dapat melihat Kyuhyun. Yang Hyein lihat hanya orang-orang yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Mulai dari penata rambut, pelayan minuman, O.B, dan juga pada pelanggan disini yang kebanyakan adalah wanita pastinya. Mereka sibuk membicarakan sesuatu yang sama sekali tidak Hyein mengerti.


“Eh. Tuan datang. Apa Tuan datang bersama gadis tadi?” Tanya Nona Jung penasaran. Assisten manager yang sedang mengikuti Kyuhyun dari belakang. Bagaimana tidak, seorang Kyuhyun yang terkenal selalu dingin kepada wanita tiba-tiba saja membawa wanita datang kesalon. Membayangkannya saja Nona Jung tidak pernah.
Kyuhyun yang merasa Nona Jung terlalu ingin tahu hanya menjawab dengan anggukan kepala.
“Aku ingin kau merubah penampilannya. Buat dia terlihat berbeda dari sekarang. Aku tahu kau adalah orang paling berbakat disini makanya kakakku menunjukmu menjadi assisten manager.” Titah Kyuhyun cepat kepada Nona Jung.
“Ah, Tentu saja Tuan. Terima kasih sudah mempercayaiku. Aku tidak akan mengecewakanmu.” Balas Nona Jung cepat sambil membungkuk beberapa kali.
“Bagus. Kalau begitu cepat lakukan. Aku sudah tidak tahan berada disini.” Kyuhyun memasang wajah muaknya melihat kebelakang. Begitu juga Nona Jung. Dibelakang mereka terlihat gadis-gadis pelanggan salon itu mulai berkasak-kusuk. Dan pastinya bahan pembicaraan mereka itu siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Nona Jung lalu teringat kejadian saat dimana Kyuhyun tidak pernah mau lagi masuk kesalon itu hanya karena gadis-gadis seperti itu. Dan sekarang lihat tepat setelah 5 tahun kejadian itu ini baru pertama kalinya ia memasuki gedung ini.
“Ah, baik Tuan. Apa Tuan mau menunggu? Oiya, Nona Ahra sebentar lagi melakukan inspeksi kesini. Mungkin sekarang ia sedang dilantai 3.”
Mendengar perkataan Nona Jung membuat mata Kyuhyun membulat sempurna. Noonanya ada disini? Argghh sial. Bagaimana kalau Noonanya tahu bahwa Kyuhyun membawa gadis dan melihat penampilan gadis itu. bisa hancur harga dirinya. Kyuhyun diam sejenak tidak ingin memperlihatkan ekpresi kagetnya pada Nona Jung yang masih berada dihadapannya. Kyuhyun lalu menyadari kebodohannya. Ia lupa bahwa ini hari rabu. Hari dimana kakakknya akan berada disalon ini seharian. DI ULANG : SEHARIAN.
“Noona ada disini? Lantai berapa saja yang sudah dia lihat?” Tanya Kyuhyun cepat.
“Seperti biasa, ia selalu memulai dari lantai 7 kemudian turun kelantai yang lebih rendah.” Jawab Nona Jung cepat.
“Ah, kalau begitu kau ikut aku sekarang.”
“Ne..”


-Kyuhyun POV-
Aku berjalan cepat mendekati gadis itu. Aku hanya menggeleng saat melihat ekspresinya saat ini benar-benar kampungan. Ia melamun memperlihatkan wajah konyolnya.
“Hey, cepat berdiri waktu kita tidak banyak.”
Ia tersadar dari lamunannya dan segera berdiri menghadapku.
“Nona Jung, kami berdua akan keruang VIP dilantai 7. Aku ingin memakai ruangan itu.”
Kenapa aku memilih lantai 7? Oh tentu saja untuk menghindari Noonaku. Kalau bertemu dengannya disini, aku pasti akan diintrogasi dengannya.
“Ah, baiklah Tuan akan segera aku siapkan.” Nona Jung hendak pergi untuk menyuruh pelayan menyiapkan ruangan itu. namun segera kutolak.
“Tidak perlu disiapkan. Aku ingin segera memakainya. Aku akan pergi sekarang. Aku harap kau cepat menyusul. Kau tahukan aku tidak suka menuggu.” Ia terlihat heran namun kemudian mengangguk.
“Dan lagi. Jangan memberitahu Noona kalau aku berada disini.” Pintaku sebelum ia benar-benar pergi.
Aku segera menarik tangan gadis itu. Waktuku tidak banyak. Aku harus segera kelantai 7 sebelum bertemu dengan Noona. Sekarang kami berada didepan lift. Aku hendak memasukinya, namun segera kuurungankan. Perasaanku menjadi tidak enak. Mungkin aku akan mendapatkan masalah saat memakai lift seperti, bertemu dengan Noona atau gadis-gadis yang bisa menyerangku didalam ruang yang luasnya tidak lebih dari 2x2 meter itu. Gadis itu juga akan memasukinya, tapi aku segera menariknya. Kulihat badannya sedikit terhempas. Apa aku kasar? Ah, tidak mungkin, dia saja yang terlalu lemah.

“Seonbae. bisakah kau berjalan sedikit lebih pelan?” Tanya gadis itu ngos-ngosan. Dan apa, kenapa wajah gadis itu menyedihkan. Ya, aku menuju lantai 7 menggunakan tangga darurat jalan yang lebih aman daripada memakai lift. Sekarang kami sedang menuju lantai 4.
Aku berpikir sejenak, ini ditangga darurat jadi mana mungkin Noona akan lewat sini selagi ada lift.
“Ah, geure.” Jawabku singkat. Kami kemudian berjalan menaiki tangga dengan santai, tanpa aku sadari ternyata tangaku masih mengenggam erat pergelangan tangan gadis itu. Segera mungkin aku melepaskannya. Dan kulihat pergelangan tangannya memerah. Oh, jadi karena ini wajahnya seperti itu. dasar bodoh, kau bisa menyuruhku melepaskannya. Ah, atau jangan-jangan dia suka aku memegang tangannya hingga sakitpun dia rela? Aigoo, Kyuhyun-ah kau memang hebat. *Kyuhyun mulai narsis lagi*-_-
Kulihat gadis itu bernapas lega saat aku melepaskan tangannya.

-Kyuhyun POV End-

-Hyein POV-
Akhirnya ia melepas genggaman tangannya. Ah, lega rasanya. Kami pun sampai dilantai 7 gedung ini. Seperti biasa, Kyuhyun selalu berjalan didepanku dan aku hanya bisa mengekorinya dalam diam. Saat memasuki ruang yang terletak paling ujung aku benar-benar terperangah. Benarkah ini sebuah salon? Benar-benar mewah.
“Kau masuklah keruangan itu, ini ganti bajumu” Kyuhyun segera menyuruhku masuk untuk mengganti bajuku dengan baju yang tadi ia ambil dibutik miliknya. Aku hanya mengangguk patuh dan segera melakukan apa yang disuruhnya.
Aku keluar dari ruang ganti dan segera menuju meja rias. Disana Kyuhyun dan penata rias sudah menungguku. Tak ada perubahan ekpresi dari wajah Kyuhyun. Datar dan dingin.
“Noona, aku percayakan dia padamu. Kalau kau tidak bisa membuat dia seperti tuan putri, setidaknya buat dia lebih baik dari penampilannya sekarang.” Pinta Kyuhyun pada penata rias yang bername tag kan Jung inha, walau perkataannya terkesan datar, namun tetap terselip sedikit nada memohon. Apa penampilanku benar-benar mengerikan? Menyedihkan? Sampai ia bertingkah seperti itu.
“Kau tenang saja. Serahkan semuanya padaku.” Jawab penata rias Jung pada Kyuhyun.

Sudah lebih dari sejam aku duduk didepan meja rias ini. Rasanya tulang leherku pegal sekali. Seandainya bisa, maka aku akan melepas sebentar kepalaku. Tiba-tiba ponselku berbunyi. Dan lagi-lagi ada panggilan dari nomor yang tidak kukenali.
“Yeoboseyo.. ne, Shin Hyein imnida. Nuguseyo?.... ah geure..nanti akan saya kabari...”
Haaaaahh. Ternyata yang menelpon itu pengacara teman lama appa. Katanya teman lama appa ingin bertemu denganku. Apa teman lama yang sekarang ini masih teman lama yang dulu juga? Yang dari setahun lalu ingin aku untuk menikah dengan putranya? Aishh. Kenapa appa membuat perjanjian seperti itu. Sebaiknya aku mengganti nomor ponselku agar aku bisa lepas dari kejaran mereka.

“Nona bisa berdiri sekarang. Ini sudah selesai.” Pinta penata rias Jung padaku.
“Ah.. kamsahamnida...” Balasku. Segera berdiri dan sedikit menunduk padanya. Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan ini tapi tidak melihat Kyuhyun seonbae. Kemana perginya dia.
“Kau benar-benar cantik..” Puji penata rias Jung padaku. Hah? Padaku? Aku langsung membalikkan badanku padanya dan tersenyum kaku.
“Coba lihatlah penampilanmu dicermin besar itu.” Aku perlahan-lahan membalikkan badan kearah cermin besar yang terletak disamping pintu. Entah itu pintu apa. Toilet mungkin? Pikirku.
“Omoo!!” Pekik ku kecil. Apa gadis yang kulihat itu diriku? Aku benar-benar berubah. Tidak ada kuciran rambut dan baju lusuh yang kata orang-orang bergaya kampungan. Kulihat penata rias jung tersenyum melihat tingkahku. Aku kembali terdiam dan melihat cerminan diriku. Ini sungguh bukan diriku. Aku masih terdiam hingga pintu yang berada tepat disamping cermin itu terbuka dan Kyuhyun seonbae muncul dari dalam ruangan itu. Dan ternyata dugaanku benar. Itu adalah toilet.
“Shin Hyein?” Tanyanya datar tanpa ekspresi terkejut sama sekali. Daebak. Apa dia tebuat dari es? Atau apa ibunya mengidam es saat mengandungnya dulu? Dia benar-benar dingin. Aku saja yang melihat diriku berubah benar-benar kaget. apalagi orang lain. Tapi dia? Wah daebak. Kapan-kapan aku ingin belajar ekspresi dingin seperti itu. Supaya aku bisa bersikap cuek pada orang-orang yang mengejekku dikampus.

*Hyein POV end*


Kyuhyun baru saja keluar dari toilet dan langsung melihat gadis berdiri tepat didepan cermin yang berada disamping pintu toilet. Kyuhyun sempat terkejut tapi belum sempat rasa terkejutnya itu menciptakan ekspresi diwajahnya ia segera menepisnya agar itu tidak terjadi. Kyuhyun masih menatap dengan ekspresi datar.
“Shin Hyein..?” Panggil Kyuhyun terlihat ingin memastikan. Dalam hatinya ia bertanya-tanya. Apa benar dia Shin Hyein si gadis kampung itu? Apa ini wujud aslinya? Atau ini hanya tipuan make up? Dan apa itu? Tubuhnya benar-benar diluar dugaanku. tubuh yang selalu tertutupi dengan baju kebesaran dengan gaya kampungan. Ternyata seperti ini wujud aslinya. Kalau eunhyuk hyung melihatnya dia pasti.. Kyuhyun segera menepis pikiran kotornya. Kenapa dia bisa berpikiran seperti itu. Dan apa? Eunhyuk? Kenapa anak itu tiba-tiba muncul? Ini pasti karena otak mesum Eunhyuk hyung. Pikir Kyuhyun lagi.
Kyuhyun kemudian berdiri disamping Hyein dan melihat Hyein dari pantulan cermin. Ia lalu sedikit tersenyum dan berbalik melihat penata rias Jung.
“Gomawo noona” ucapnya tulus dan tersenyum. Hyein yang melihat senyuman itu benar-benar terpanah. Seketika manusia es itu berubah menjadi seperti sinar mentari yang hangat. Wajah Hyein jadi memerah melihat Kyuhyun yang berubah menjadi sosok hangat itu. Segera ia menunduk malu melihat pantulan wajah merahnya dicermin.
“Kaja, kita pergi dari sini.”
“Ah ne seonbaee.”
“Bye Noonaa.”
“Ne Kyuhyun-ah.. kau tau, kalian benar-benar serasi.”



-----

“Kita masih punya waktu sampai nanti malam. Dan sekarang masih pukul 4 sore. Ayo kita makan sesuatu. Aku sangat lapar menunggumu ditempat mengerikan itu.” Ucap Kyuhyun yang tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang.

“Keunde seonbae.. apa yang mengerikan dari tempat itu?” Tanya Hyein hati-hati. Jujur saja ia masih takut dengan orang seperti Kyuhyun. Walaupun dia kagum pada sosok Kyuhyun tapi tetap saja bisa dekat dengan Kyuhyun kurang dari 24 jam terakhir ini membuatnya sedikit tahu seperti apa sifat Kyuhyun yang sesungguhnya. Dingin, datar, dingin, datar, dingin, datar begitu terus sampai kiamat. Bahkan tak pernah ada ekspresi lain yang ia keluarkan. Ah.. Ada, saat ia berterima kasih pada penata rias Jung, Kyuhyun tersenyum tapi hanya sekitar 2 detik.

Seperti biasa, Kyuhyun tidak menjawab pertanyaan Hyein. Ia hanya masuk kedalam mobil super mahal, keren, dan mewahnya itu. Hyein yang melihat itu hanya bisa tersnyum kecut. Ya seharusnya ia tahu itu akan terjadi. Kyuhyun tidak akan mau berbicara pada Hyein apalagi menyangkut sesuatu yang pribadi seperti menjawab pertanyaan Hyein tadi.


Kyuhyun sudah didalam mobil menunggu Hyein untuk menyusulnya. Tapi apa yang gadis itu lakukan. Lambat sekali gadis itu. pikir Kyuhyun.
"Yak! kau mau pergi tidak!" Teriak Kyuhyun kesal sesaat jendela mobilnya terbuka. Kesal? tentu saja, ia sudah muak dengan tempat ini dan ingin segera pergi. Tapi gadis itu justru berdiam diri diluar sana. Membuang-buang waktu.
Hyein kaget dan tersenyum kecut. Galak sekali dia
Kkeut~
TBC eaak hihi 

Teman-teman yang baca mohon tinggalkan komentar ya:) ini menyangkut apakah ff ini akan saya lanjutkan dalam waktu dekat apa tidak. karena komentar kalian adalah penyemangat author. okesip. makasih.

6 komentar:

  1. Lanjuuuuut eonnie please sampe ending ya biar ga ngambang&bikin penasaran๐Ÿ™๐Ÿ˜น

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai!! makasih ya sudah bacaaa. bakal aku lanjutin kok, tapi enggak tau kapan. huhuhu. yang jelas bakalan ada endingnyaaaa:3

      Hapus
  2. Lanjutin dong thor. Penasaran sama ceritanya. Keren.. :)

    BalasHapus
  3. bagus thor ff-nya, alurnya juga bagus tapi tutur kalimat agak sesikit diperbaiki.....segera di publis Thor udaah ga sabar. fighting!

    BalasHapus